budak muda itu mengeluh
mengenangkan nasib dirinya
pikirnya,dia itu bernasib malang
tuah seperti musuhnya
dia mengeluh lagi
kelihatan dahinya berkerut
akhirnya dia membenci dirinya
kerna dia pikir dirinya kelihatan kasihan
di mata manusia manusia lain
lalu dia bangun
berlari laju
meninggalkan tempat itu
kalau mungkin
untuk selamanya
namun langkahnya terhenti
suara itu
amat, sangat dikenalinya
lama dia tercegat di situ
namun suara itu masih didengarinya
memanggil namanya
ada air bergenang di matanya
hatinya merasa sejuk
mendengar suara itu
dia melihat manusia itu
bibir itu mengukir senyuman
sambil itu matanya meyakinkan
apa mungkin dia lari dari manusia itu?
hatinya menjerit
apa yang dia perlukan masih di sini
tetapi dia masih rasa bersalah
perlahan- lahan
budak muda itu megatur langkah
mendakap manusia yang berdiri di hadapannya
terasa panas dan selesa
ais yang membekukan jiwanya
mulai cair
menghasilkan titisan cecair
serupa seperti air matanya
tangisan kelegaan
Saturday, April 30, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)